CANBERRA, CITRAINDONESIA.COM- Dewan Keamanan (DK)Â PBB sedang mempertimbangkan rancangan resolusi untuk mengutuk penembakan terhadap pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH-17 dengan rudal oleh kelompok pemberontak Ukraina pro-Rusia, Kamis (17/7/2014) malam WIB.
Resolusi tersebut juga berisi permintaan agar pemberontak Ukraina memberi akses kepada pengamat dan penyidik internasional untuk melakukan penyelidikan di tempat jatuhnya pesawat di kawasan Donetsk, serta memanggil negara di kawasan Eropa dan Asia Pasific agar bekerja sama dengan penyelidikan internasional, demi menuntaskan kasus yang menewaskan 298 orang ini.
Australia yang kehilangan 28 warganya akibat kejadian itu, dan merupakan penggagas resolusi tersebut, memperlihatkan kepada Reuters draft resolusi dimaksud yang katanya akan disampaikan kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB dan juga para diplomat, paling lambat Senin (21/7/2014).
Rancangan resolusi itu antara lain menuntut mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut, agar dimintai pertanggungjawaban, dan semua negara bekerja sama sepenuhnya dengan upaya membangun akuntabilitas.
Selain itu, draft juga mengutuk penembakan terhadap MH-17 dengan rudal, yang mengakibatkan 298 orang kehilangan nyawa, dan menuntut semua negara dan aktor-aktor lain di wilayah sengketa (Ukraina) menahan diri dari tindakan kekerasan yang ditujukan terhadap pesawat sipil.
Sebelumnya, Amerika Serikat menyatakan, MH-17 ditembak jatuh oleh rudal yang dilepaskan ke udara di wilayah timur Ukraina yang dikuasai pemberontak Ukraina. Pesawat udara itu meledak di angkasa dan serpihannya jatuh ke Bumi dari ketinggian sekitar 10 km.
Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, Jumat silam mengatakan, Washington tidak bisa mengesampingkan bantuan Rusia terhadap pemberontak Ukraina yang menembak MH-17 dengan rudal.
Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak pemberontak pro-Moskow di Ukraina timur untuk bekerja sama dan bersikeras bahwa penyelidikan internasional tidak boleh terlalu cepat menyimpulkan sebab musabab tragedi tersebut.
Moskow juga membantah keterlibatannya dalam kasus ini, dan menuding militer Kiev sebagai pelakunya.
Pemantau internasional Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa mengatakan, pada Sabtu mereka telah diizinkan untuk melihat lebih banyak di lokasi kecelakaan, meskipun orang-orang bersenjata masih menghentikan mereka mendekati beberapa reruntuhan.
Aementara Dewan Keamanan PBB pada Jumat telah mengeluarkan pernyataan yang isinya meminta pemberontak Ukraina memberikan akses penuh bagi penyelidik internasional melakukan tugasnya secara penuh, menyeluruh dan independen di lokasi jatuhnya pesawat, sesuai prinsip akuntabilitas.
Inggris juga telah merancang teks singkat dan berharap dewan bisa mengeluarkan resolusi pada Kamis mendatang, namun Rusia meminta lebih banyak waktu untuk mempelajari resolusi tersebut.
Resolusi Australia disusun untuk mendukung upaya untuk membangun penyelidikan internasional penuh, menyeluruh dan independen atas insiden sesuai dengan pedoman penerbangan sipil internasional.”
“Ini juga untuk menegaskan komitmen agar mayat korban diperlakukan dengan cara yang bermartabat, hormat dan profesional,” jelas Reuters.
Perwakilan Rusia di PBB menolak mengomentari rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang dimotori Australia ini. (kris)