SOMALIA, CITRAINDONESIA.COM-Â Dituding menempati gedung milik pemerintah secara illegal, pemerintah Somalia menutup paksa stasiun Radio Shabelle yang merupakan radio independen warga.
Tidak hanya itu, pemerintah Somalia juga menangkap  beberapa wartawan yang mengabdi di radio tersebut dipaksa masuk ke truk pasukan militer yang telah disiapkan.
“Mereka dibawa ke departemen investigasi kriminal,” kata salah seorang saksi Osman Ayanle, seperti dilansir Reuters, kemarin.
Penutupan dilakukan dengan cara mengepung gedung Radio Shabelle yang terletak di dekat bandara ibukota Somalia oleh pasukan bersenjata pemerintah.
Sesaat sebelum penutupan berlangsung, wartawan dari radio yang menjadi kebanggaan warga Somalia itu sempat menyiarkan berita bila mereka berada dalam kepungan pasukan bersejata lengkap.
“Radio Shabelle telah mengabaikan dan menolak surat dari kementerian dalam negeri yang meminta untuk mengosongkan gedung,” kata salah seorang perwira kepolisian setempat.
Dia menolak menyebut bila penutupan radio terkait dengan aktivitas radio selama ini. Kepolisian bersikukuh alasan di balik pengepungan radio tersebut karena pihak radio mengabaikan perintah pemerintah yang meminta pengosongan gedung.
Sementara itu, pihak Shabelle menyatakan bila mereka secara sah menduduki gedung tersebut sesuai dengan kesepakatan dengan pihak Kementerian Transportasi Somalia. Gedung itu sendiri merupakan milik salah satu maskapai sebelum kekerasan pecah pada 1991 di Somalia. Selama ini, Radio Shabelle pernah mendapatkan penghargaan atas kebebasan pers yang diberikan oleh RSF pada tahun 2012. (ema/*)