JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di awal pekan ini, Senin (23/1/2017), dengan terpuruk di zona merah.
Indeks komposit Bursa Efek Indonesia (BEI) itu ditutup turun tipis 0,06% atau 3,34 poin ke level 5.250,97 dari penutupan Jumat yang berada di 5.254,31.
IHSG telah melemah sejak awal perdagangan dengan dibuka terkoreksi 0,07% atau 3,68 poin ke level 5.250,64.
IHSG kemudian melaju di zona merah dengan kecenderungan menguat, dan akhirnya mampu balik arah pada pukul 14:15 WIB dengan berada di 5.256,55.
Namun menjelang perdagangan ditutup, IHSG berbalik arah lagi dan akhirnya berakhir di zona merah.
Sepanjang hari ini IHSG BEI bergerak di kisaran 5.228.29-5.265,44.
Pada saat yang bersamaan, indeks LQ45 ditutup menguat 0,04% atau 0,35 poin ke level 875,86.
Dari 511 saham yang dipantau Bloomberg di BEI, 210 saham berakhir turun dan 162 saham berakhir naik.
Lima dari 10 indeks sektoral yang tercatat di laman BEI menekan pegerakan IHSG dengan dipimpin properti (-1,02%), diikuti industri dasar (-0,41%) dan perdagangan (-0,30%).
Lima sektor penopang IHSG dipimpin konsumer (+0,46%), diikuti manufaktur (+0,25%) dan pertambangan (+0,22%).
Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia telah memprediksi kalau IHSG berpeluang melemah pada perdagangan hari ini, seiring pidato Trump terkait kebijakan-kebijakannya.
Tim ini memaparkan, pidato inaugurasi Presiden Trump yang mengedepankan kebijakan proteksionisme dan kepentingan AS demi mendorong kesejahteraan negara, menimbulkan respon beragam. Sejumlah demonstrasi terjadi disertai beberapa bentrokan.
Pada sisi lain, sentimen positif dari AS datang dari ekspektasi pemangkasan pajak dan belanja pemerintah yang lebih besar. Investor secara umum mencermati perkembangan dari rencana proteksionisme Trump yang dikhawatirkan akan menjadi trade war terutama antara AS dan China, yang dapat mewarnai bursa global.
Selain itu, angin segar datang dari data PDB China yang melebihi ekspektasi serta penjualan ritel China yang sedikit meningkat.
Terkait dengan pergerakan dolar AS, dolar AS cenderung melemah dan harga beberapa komoditas agak naik. Sebelumnya, Trump menilai dolar AS sudah terlalu kuat sehingga bisa menghambat ekspor.
“Melihat pergerakan sejumlah bursa pagi ini dan pelemahan EIDO semalam, IHSG berpeluang melemah hari ini. Berita-berita terkait kebijakan Trump dapat mewarnai pergerakan IHSG,†katanya dalam riset seperti dikutip Bisnis. (man)