JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono memastikan tidak ada tempat bagi mereka para oknum penyelundup, untuk bermain curang merugikan negara, industri dan mendistorsi pasar dalam negeri.
‘Tidak ada lagi ruang bagi barang- barang ilegal (hasil selundupan) dengan adanya sinergitas pengawasan antara Ditjen PKTN Kemendag dan Ditjen BC Kemenkeu’, tegasnya kepada citraindonesia.id, usai bersama Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Ditjen Bea Cukai, Polri dan instansi terkait menindak tegas memusnahkan 3 kontainer berisi 50.664 botol Miras atau minuman keras dan 16,8 juta batang rokok ilegal asal Singapura di Kantor Bea Cukai Jawa Timur I di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (2/8/2018).
Veri memastikan pihaknya pelibas semua oknum yang masih mencoba bermain- main di gray area itu. ‘Yang nakal pasti digebuk, siapapun dia pasti berhadapan dengan kami’, tegasnya.
Terpisah, orang- orang bisnismen Kota Surabaya ternyata mendukung pemerintah bertindak tegas hancurkan mata rantai sindikat penyelundup merejai Kota Pahlawan. Lantas mereka sentil para oknum penyelundup yang merugikan semua pihak hingga negara.
‘Hallo… para penyelundup. Berhentilah memburu rente dengan cara pat gulipat. Kalian pasti berujung di terali besi alias hotel prodeo’, Ujar Suharmanto, pelaku usaha Kota Surabaya, Kamis menyusul tindakan tegas Menkeu Sri Mulyani Indrawati itu di Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (2/8/2018).
- Dimusnahkan 50.664 Botol Miras dan 16,8 Juta Batang Rokok
- Rakyat Minta Tutup Pabrik Miras
- Bea Cukai Sulut Sita 450.400 Batang Rokok Illegal
Senada dikatakan Suryono, warga Kota Surabaya, yang juga pelaku usaha. ‘Lihat betapa besar kerugian diderita oknum penyelundup itu. Ngeri banget ya. Barang- barangnya dihancurkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan jajaran instansi pemerintah terkait senilai Rp27 miliar. Itulah kebodohan dan napsu ingin cepat kaya. Tapi aku setuju banget itu tindakan tegas. merusak bisnis aja tuh mereka’, ujarnya.
Menurutnya, mencari untung halal walau sedikit itu lebih baik ketimbang mencari untung besar tetapi hasinya justru menghancurkan dari sisi material dan kena kurungan penjara.
‘Aku yakin sekarang ini tak ada tempat bagi maling lagi. Mata dan teling petugas itu ada di mana- mana. Polisi, TNI, Bupati, Gubernur, Menteri dan bahkan DPR dan Pimpinan Partai serta ketua KPK sudah ditangkap selama ini. Misal Antari Azhar Ketua KPK. Dihukum penjara karena salah. Apalagi para penyelundup yang merugikan negara. Maka sebakinya … sudah lah. Berusahalah dengan benar walau tak pernah kaya- tapi hidup sederhana bisa bahagia dengan keluarga. Itu lebih afdol dunia dan akhirat’, cetusnya. (sup/olo)