JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kasihan pria Ahmed al-Menhali, pengusaha asal Uni Emirat Arab ini. Hanya karena pakai Sorban, pakaian tradisonal negara, ia malah ditangkap aparat keamanan di AS. Dia diduga pendukung ISIS. Ini buntut dari trauma ulah keji ISIS.
“Warga yang berangka ke luar negeri diimbau jangan pakai Sorban,” begitu maklumat Pemerintah Uni Arab Emirat atas kasus mengenaskan itu.
Ahmed al-Menhali, versi bbc, ditangkap aparat AS di sebuah hotel di Avon, Ohio, saat mengenakan jubah tradisional dan sorban.
Lalu Ahmed al-Menhali sempat ditahan karena diduga menyatakan kesetiaan kepada kelompok ISIS, demikian menurut laporan media setempat, tulis bbc.
Kementerian dalam negeri UAE mengeluarkan himbauan pada Sabtu (02/07) agar warganya berhati-hati mengenakan busana tradisional saat berada di luar negeri.
Warga UAE diminta tidak mengenakan busana tradisional demi “mengantipasi keselamatan mereka”, kata kementerian tersebut, tanpa menyebut kasus penahanan pria UEA di Ohio, AS.
Setia kepada ISIS?
Media WEWS di Ohio melaporkan bahwa kepolisian telah menerima panggilan dari keluarga salah-seorang karyawan hotel tersebut yang mengatakan ada seorang pria “dengan penutup kepala yang menyatakan setia ISIS melalui telepon genggamnya.”
Tayangan video itu kemudian memperlihatkan seorang anggota polisi bersenjata mendekatinya di luar hotel dan memaksa dirinya untuk berbaring di lantai.
Menhali, yang mengenakan jubah putih dan penutup kepala sorban, berulangkali bertanya kenapa dirinya diperlakukan seperti itu.
Video penahanan Menhali, yang difilmkan oleh polisi, kemudian diterbitkan oleh media WEWS pada Jumat (01/07) lalu.
“Mereka bersikap brutal terhadap saya,” kata Menhali kepada surat kabar terbitan UAE, The National.
“Mereka mendorong punggung saya. Saya mengalami luka dan berdarah akibat tindakan mereka,” ungkapnya.
Wali kota dan kepala kepolisian Avon telah meminta maaf kepada Menhali, yang berada di kota itu untuk mengikuti perawatan setelah terserang stroke.
Setelah menemui Menhali, pemimpin komunitas Muslim di kota itu mengundang pejabat setempat untuk berbuka puasa bersama. (bbc)