JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Demonstran Thailand mengultimatum Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha – segera mundur dari jabatan atau menghadapi banjir manusia di jalanan Kota Bangkok.
“Jika dia tidak mengundurkan diri dalam tiga hari, dia akan menghadapi orang-orang lagi,” kata Patsaravalee Tanakitvibulpon, berbicara kepada kerumunan demonstran Rabu (21/10/2020).
- Thailand Umumkan Dekrit Darurat
- Thailand “milik rakyat” Alias Bukan Milik Raja
- Raja Thailand Gelar Permaisuri Sineenat
Dia lantas ditangkap beberapa jam kemudian, bergabung dengan daftar pemimpin protes yang telah ditahan dalam beberapa pekan terakhir. Ini hari kedelapan demonstrasi berturut-turut. Penyelenggara mengatakan jumlahnya hampir 50.000.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu, Prayut mengatakan dia siap untuk mencabut dekrit darurat selama seminggu untuk ibukota jika tidak ada kekerasan.
Tindakan itu melarang pertemuan lima orang atau lebih. “Satu-satunya cara untuk mendapatkan solusi yang langgeng bagi semua pihak adalah membahas dan menyelesaikan perbedaan ini melalui proses parlemen,” katanya.
Sidang luar biasa parlemen akan diadakan pada hari Senin dan Selasa depan untuk membahas demonstrasi, kata Prayut dikutif NHK. (mulia)