SURABAYA, CITRAINDONESIA.COM- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, apresiasi kinerja sektor pertanian yang mengalami pertumbuan tertinggi dari sektor jasa kepada PDB pada Triwulan II 2018 dibandingkan Triwulan I 2018 sebesar 9,93 persen (q to q).
‘Jadi sangat wajar apabila bidang pertanian itu menjadi sektor yang penting dalam rangka untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional’, kata Viva Yoga pada Grand Launching Taman Teknologi Pertanian Plus di Gresik, Rabu (8/8/2018). Hadir Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Lebih lanjut Viva Yoga, capaian pembangunan pertanian karena kerja keras Mentan yang tiada henti-hentinya keliling membangun pertanian dari Sabang sampe Merauke.
Pembangunan Taman Teknologi Pertanian Plus Gresik merupakan bukti pemerintah memajukan pertanian. Sebab, teknologi sangat penting meningkatkan produksi dan petani harus paham tentang bagaimana menggunakan teknologi agar produksi dan kesejahteraan meningkat.
‘Untuk itu meningkatkan rakyat dan kedaulatan pangan secara nasional, DPR akan mendorong peningkatan anggaran sektor pertanian, minimal 5 persen dari APBN harus masuk ke sektor pertanian. Kalo sekarangkan hanya 1 sampai 1,3 persen. Tidak akan mungkin kemudian sektor pertanian bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa penambahan anggaran’, tegasnya.
Terpisah, anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono mengungkapkan tidak kaget tren peningkatan kontribusi sektor pertanian pada PDB Triwulan II 2018 ini naik menjadi 9,93 persen. Bahkan dia menilai sektor ini pula yang menjadi salah satu faktor pendorong sehingga laju pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II ini naik menjadi 5,27 persen dari periode I sebesar 5,06 persen.
‘Selama ini fokus kita ini memang adalah peningkatan produksi dan tentunya sudah ada beberapa keberhasilan yang sudah kita lihat. Bahwa produk pangan bisa kita tingkatkan produksinya seperti jagung, beras, dan sejumlah produk hortikultura itu menjadi sebuah keberhasilan yang patut kita apresiasi sehingga peningkatan produksi ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan PDB itu’, kata Ono.
Menteri Amran menjelaskan komoditas yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi yakni Jagung, telur ayam, bawang merah, domba dan komoditas sayura-sayuran serta buah-buahan. Dulu jagung, bawang merah dan telur diimpor, tetapi kini sudah diekspor ke berbagai negara.
‘Pada tahun 2018 ini Indonesia sudah ekspor jagung 100.000 ton lebih ke Filipina, berasal dari Gorontalo dan Sulawesi Selatan. Provinsi NTB pun ekspor jagung 300.000 ton ke Filipina. Telur pun sudah ekspor ke Jepang, ini sejarah baru bagi kita’, katanya seraya menambahkan: ‘Kalau sektor pertanian tumbuh dengan baik, kesejahteraan dan perekonomian nasional naik’.
Sekedar tahu, data BPS 6 Agustus 2018, sektor pertanian menyumbang pertumbuhan PDB Triwulan II 2018 dibandingkan Triwulan I 2018 sebesar 9,93 persen (q to q). Tertinggi dibanding sektor lainnya seperti jasa perusahaan yang 3,37 persen dan jasa lainya 3,30 persen. (friz)