JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Pembuat sarung tangan lateks terbesar di dunia akan menutup lebih dari setengah pabriknya setelah hampir 2.500 karyawan positif virus corona atau Covid-19.
“Semua yang dites positif telah dirawat di rumah sakit dan kontak dekat mereka telah dikarantina untuk menghindari penularan kepada pekerja lain,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah kepada kantor berita Reuters di;ansir Rbu (25/11/2020)..
Top Glove Malaysia akan menutup 28 pabrik secara bertahap untuk mengendalikan wabah, kata pihak berwenang.
Perusahaan ini tengah dalam lonjakan permintaan untuk alat pelindung diri sejak dimulainya pandemi. Namun, kekhawatiran tentang kondisi kerja para pekerja migran jadi rendah.
Pada Senin (24/11/2020), kementerian kesehatan Malaysia melaporkan peningkatan tajam kasus Covid-19 di daerah di mana pabrik dan asrama Top Glove berada.
“Hampir 5.800 pekerja telah diperiksa sejauh ini dengan 2.453 dinyatakan positif”, katanya.
Top Glove mengoperasikan 41 pabrik di Malaysia, dengan banyak pekerjanya berasal dari Nepal dan tinggal di kompleks asrama yang padat. (caca)