JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- China menuntut AS berhenti menekan perusahaan China. AS membatasi progres lebih lanjut raksasa telekomunikasi China, Huawei. Ini buntut perang dagang kedua negara sejak tahun 2019.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, China Zhao Lijian pada Selasa (18/8/2020), mengkritik arogansi AS tersebut.
Dia mengatakan AS memperluas idenya keamanan nasional dan menyalahgunakan kekuasaan negara membatasi Huawei dan perusahaan China lainnya tanpa dasar.
- Ini Cara Trump Boyong Perusahaan AS dari China
- Michelle Obama : “Donald Trump Presiden Yang Salah di Negara Kami”
- China-AS Bicara Perang Dagang
Zhao menyebut kebijakan “Presiden Trump” itu sebagai tindakan hegemoni yang mencolok.
Sebelumnya Departemen Perdagangan AS pada Senin (17/8/2020), mengumumkan pembatasan baru pada Huawei. AS mengklaim perusahaan China berusaha menghindari kontrol AS untuk mendapatkan akses ke teknologi AS.
Pembatasan baru akan memblokir penjualan chip dan komponen buatan luar negeri yang menggunakan teknologi AS.
Juru bicara itu mendesak AS untuk segera memperbaiki “kesalahannya”, dan berhenti menekan perusahaan China.
Dia menekankan bahwa Beijing akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan China, lapor nhk. (linda)