JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- China siap melindungi perusahaan dari negaranya yang korban “kezaliman” Presiden AS Donald Trump mengenakan berbagai sanksi keras. Di mana, membuat aturan baru melindungi perusahaan dari hukum asing “tidak dapat dibenarkan”.
Ini buntut perang dagang AS vs China yang berkepanjangan sejak awal tahun 2020. Perubahan yang diumumkan akhir pekan lalu memungkinkan pengadilan China untuk menghukum perusahaan yang mematuhi pembatasan tersebut.
- NYSE Batal Hapus Saham China Telecom, China Mobile dan China Unicom
- Wall Street Hapus China Mobile, China Telecom dan China Unicom
Presiden AS Donald Trump terus menargetkan perusahaan China yang dia yakini sebagai ancaman bagi keamanan nasional AS. Tindakan tersebut termasuk menghukum perusahaan yang memasok suku cadang ke perusahaan yang masuk daftar hitam.
NYSE melakukan putar balik untuk menghapus layanan telekomunikasi China
Perusahaan telekomunikasi AS untuk ‘merobek dan mengganti’ komponen Huawei
Pada hari Senin (11/1/2021), tiga perusahaan telekomunikasi besar China yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) diperkirakan akan melihat saham mereka dihapuskan berdasarkan dugaan hubungan dengan militernya.
NYSE menghapus China Mobile, China Telecom, dan China Unicom Hong Kong, berdasarkan perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump pada November.
Penghapusan tersebut menyusul serangkaian tindakan terhadap perusahaan China dalam beberapa bulan terakhir termasuk TikTok, Huawei dan pembuat microchip Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).
Pekan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan delapan aplikasi China termasuk platform pembayaran populer Alipay, serta WeChat Pay.
Presiden AS mengklaim perusahaan teknologi tersebut berbagi data dengan pemerintah China – tuduhan yang mereka bantah. (mulia)