JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Chen Qiushi, jurnalis atau wartawan yang warga Tiongkok, China. Ia menghilang Februari 2020 sejak melaporkan wabah virus corona di Wuhan itu kini telah ditemukan, kata seorang temannya.
Keberadaan Chen Qiushi belum diketahui sejak dia diduga “dikarantina secara paksa”.
Seorang teman kini mengupload video ke YouTube yang mengatakan bahwa dia dalam “kesehatan yang baik” tetapi di bawah pengawasan pemerintah.
Ada laporan terpisah bahwa dia tinggal bersama orang tuanya di Qingdao.
- Xinhua Kecam Aksi Penyergapan Jurnalis China di Australia
- Lebih 200,000 Tewas ‘Dimakan’ Cocona di AS
Otoritas Tiongkok dikenal karena menekan aktivis yang berbicara. Pada saat hilangnya Chen, pemerintah sangat ingin menunjukkan bahwa mereka mengendalikan wabah virus korona.
Mengapa dua reporter di Wuhan menghilang?
Chen hilang pada waktu yang hampir bersamaan dengan pengusaha Wuhan Fang Bin dan jurnalis warga Li Zehua, yang keduanya juga melaporkan wabah virus corona.
Li Zehua muncul kembali pada bulan April sementara keberadaan Fang Bin masih belum diketahui.
Penangkapan jurnalis warga lainnya, Zhang Zhan, yang juga melaporkan hari-hari awal pandemi, dikonfirmasi pada bulan Juni.
Apa yang terbaru tentang Chen Qiushi?
Xu Xiaodong, pejuang seni bela diri campuran dan teman Chen, memposting video di YouTube yang mengatakan dia berada di “tempat yang aman”.
“Qiushi masih di bawah pengawasan agensi tertentu dan belum pulang,” katanya dalam video tersebut.
Seorang pengacara hak asasi manusia, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa Chen dipindahkan ke Qingdao di mana orang tuanya tinggal dan di mana dia terdaftar.
“Qiushi, yang bersama orang tuanya, berada di bawah pengawasan ketat pihak berwenang,” kata pengacara itu.
“Karena pihak berwenang telah memutuskan untuk tidak menuntutnya, sebenarnya tidak sah untuk terus mengawasinya dengan ketat.” (bbc/mulia)