JAMBI, CITRAINDONESIA.COM-Â Vietnam adalah negara penghasil dan pengekspor ikan patin terbesar di dunia. Bahkan saat ini konsumsi Patin di Eropa yang mencapai 25% berasal dari Vietnam.
Budidaya ikan patin Vietnam dilakukan di karamba dan delta Sungai Mekong. Luas lahan budidaya Vietnam pada tahun 2009 saja sudah mencapai 1,1 juta hektar.
Seperti sungai Mekong di Vietnam, sungai Batanghari di Jambi akan mampu menjadi salah satu sentra produksi patin di Indonesia.
Potensi lahan dan sumberdaya di Indonesia untuk budidaya patin sangat bisa diandalkan untuk dapat menyamai produksi patin di Vietnam.
Bahkan apabila Indonesia bisa memanfaatkan dan menerapkan teknologi yang dimiliki, produksi patin Indonesia bisa melebihi Vietnam.
Demikian ditegaskan Direktur Jenderal PerikananBudidaya, Slamet Soebjakto, pada saat kunjungan kerja di Kabupatan Tanjung Jabung Timur, Jambi, Jum’at (3/5) akhir pekan lalu.
Menurut Slamet, Indonesia memang bisa menjadi negara penghasil patin terbesar. Apalagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah memilih ikan Patin menjadi salah satu komoditas utama dalam program industrialisasi perikanan budidaya.
Untuk itu, komodtas ini akan terus dipacu peningkatan produksinya dari tahun ke tahun. Lebih dari itu, Indonesia mempunyai potensi lahan budidaya Patin lebih beragam.
Melimpahnya sumberdaya perairan seperti sungai, danau, waduk maupun perkolaman, menjadi modal yang potensial untuk pengembangan Patin.
“Peluang ekspor Patin masih cukup besar dipasar Internasional. Demikian juga pasar domestik, di mana kegemaran masyarakat yang suka mengkonsumsi ikan patin sangat tinggi. Dengan pertimbangan ini, menjadikan Patin sebagai komoditas yang pantas dikembangkan dan dibesarkan melalui program industrialisasi,†tandasnya. (linda)