JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Berdasarkan data BPS, usaha bidang pertanian tumbuh paling tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) triwulan II-2018, yakni 4,21 persen disusul Perikanan 9,93 persen, perusahaan Jasa 3,37 persen, dan Jasa Lainnya 3,30 persen.
‘Ekonomi Triwulan II-2018 BPS, pertumbuhan tinggi terutama produksi sayuran dan buah-buahan serta peternakan pada produk unggas’, ujar BPS.
Menanggapi hal tesebut Suwandi, Direktur Jenderal Holtikultura, Kementerian Pertanian menjelaskan triwulan dua sedang masa tanam ditambah upaya mendorong ekspor.
‘Di triwulan ke dua memang kita memang masuk masa produksi untuk tanaman hortikultura. Ini juga bisa dilihat dari upaya kita meningkatkan ekspor’, katanya menanggapi tren angka BPS tersebut, Rabu (8/8/2018).
Sementara itu, I Ketut Darmita, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menyatakan kenaikan kinerja itu menyusul kebijakan bidang peternakan sudah di jalur yang benar.
‘Artinya pembangunan sub sektor peternakan sudah on the track, dan berhasil memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional. Ekspor obat hewan kita telah menembus 82 Negara. Tahun ini kita juga sudah berhasil meningkatkan ekspor produk ayam olahan dan telur ke beberapa negara termasuk Jepang, serta telur berembriyo ke Myanmar’, ungkapnya.
Sebagai informasi, data BPS menyebutkan volume ekspor 2017 subsektor peternakan yang terbesar pada kelompok hasil ternak, yakni 64,07 persen. Salah satunya adalah daging ayam.
Negara tujuan ekspor subsektor peternakan terbanyak Hongkong (23,10%) dan China (21,96%). Sejauh ini, secara keseluruhan peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara.
Secara khusus, ekspor daging ayam tahun 2017 mencapai 325 ton, meningkat 1.800 persen dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan ekspor telur unggas 386 ton atau naik 27,39 persen dibanding tahun 2016.