JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pada bulan November 2013 telah terjadi inflasi sebesar 0,12 persen.
Pada November 2013, terjadi inflasi 0,12 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November) 2013, tercatat mencapai 7,79 persen dan tingkat inflasi year on year (November 2013 terhadap November 2012) sebesar 8,37 persen,” jelasnya di Jakarta, Senin (2/12/2013).
Menurutnya Suryamin, inflasi November 2013 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh indeks beberapa kelompok pengeluaran. Antara lain, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,27 persen.
Kemudian, kelompok perumahan, air listrik, gasm dan bahan bakar 0,68 persen. Kelompok kesehatan 0,34 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,11 persen. Termasuk, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02 persen.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan 0,47 persen dan kelompok sandang 0,03 persen,” kata Suryamin.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada November 2013 antara lain, tarif listrik, bawang merah, jeruk, tarif sewa rumah, beras, mie kering instant, bayam, apel, minyak goreng, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif kontrak rumah, upah tukang bukan mandor, dan bahan bakar rumah tangga.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, cabai merah, ikan segar, kentang, ketimun, cabai hijau, tomat sayur, bawang putih, gula pasir, air conditioner (AC), dan emas perhiasan.
Berdasarkan kontribusinya, kelompok yang menyumbang kenaikan inflasi November 2013, antara lain, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,05 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen. Kelompok kesehatan 0,01 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen. Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.
“Sedangkan kelompok bahan makanan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,12 persen. Sementara itu, kelompok sandang pada bulan ini tidak memberikan andil terhadap inflasi nasional atau relatif stabil, “ujarnya. (linda)