JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ini adalah parodi beberapa negara masih belum memiliki cukup akses mendapatkan Vaksin COVID-19 untuk mulai menginokulasi petugas kesehatan dan orang yang paling rentan terhadap pandemi itu.
Itulah yang membuat galau bos Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (5/4/2021).
- University of Oxford Stop AstraZeneca
- AS Hentikan Produksi Vaksin AstraZeneca
- WHO Bicara Gonjang-ganjing Vaksin AstraZeneca
“Peningkatan produksi dan distribusi yang adil tetap menjadi penghalang utama untuk mengakhiri tahap akut pandemi COVID-19,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers.
“Merupakan parodi bahwa di beberapa negara pekerja kesehatan dan kelompok berisiko tetap sama sekali tidak divaksinasi.” tambahnya dikutif dari Reuters.
Tedros mengurai pihak Namibia akan menerima beberapa vaksin dari program COVAX yang dipimpin bersama WHO dalam waktu sekitar dua minggu.
Sementara itu, Presiden Namibia, Hage Geingob, salah satu dari beberapa pemimpin dunia yang diundang untuk berpidato di konferensi pers Hari Kesehatan Dunia WHO, mengecam “apartheid vaksin”, di mana beberapa negara terpaksa menunggu sementara yang lain menerima dosis.
Geingob mengatakan Namibia telah menerima vaksin dari “teman kita” India dan China, tetapi masih menunggu vaksin lain meskipun telah membayar deposit untuk mereka. (oca)