JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Tokyo melaporkan 237 infeksi virus corona atau Covid-19 yang dikonfirmasi. Jauh di atas angka yang terlihat ketika bisnis dan sektor pariwisata di negara Sakura ini mulai dibuka kembali.
“Tetapi pemerintah mengatakan dapat menyeimbangkan rencana untuk memulai ekonomi dan angka kasus yang lebih tinggi,” tulis nhk dikutif Selasa (21/7/2020).
Kepala Sekretaris Kabinet Suga Yoshihide bahkan mengatakan, “Sikap dasar pemerintah adalah mencegah penyebaran virus, dan melanjutkan pembukaan kembali ekonomi secara bertahap.”
- Sektor Pariwisata Jepang Topang GDP
- Turun 100 Persen Wisman Jepang
- 20 Juta Lebih Turis Kunjungi Jepang
Itu termasuk tanda tangan pemerintah “Go To Travel” kampanye, bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata yang sedang berjuang.
Mulai Rabu, pelancong domestik dapat mengajukan diskon untuk akomodasi dan transportasi.
Tetapi Tokyo, dengan meningkatnya kasusnya, tidak akan memenuhi syarat. Pengecualian mendadak itu membuat orang lengah, dan menimbulkan kekhawatiran tentang biaya pembatalan.
“Sekarang pemerintah mengatakan turis dan bisnis akan mendapat kompensasi,” sambungnya.
Menteri Pariwisata Akaba Kazuyoshi berkata, “Kami menyadari bahwa kami tidak memberi informasi dengan benar kepada orang, jadi kami memutuskan bahwa wisatawan tidak akan diharuskan membayar mereka.” jelasnya.
Pemerintah sekarang mengevaluasi kembali rencana untuk lebih memudahkan pembatasan pada acara besar.
Menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan coronavirus Jepang mengatakan sebuah komite akan mendengar dari para ahli pada hari Rabu tentang ide untuk mengangkat batas kehadiran 5.000 orang.
Lebih dari 25.000 orang dinyatakan positif di seluruh Jepang. Korban tewas melampaui 1.000 pada hari Senin. Angka itu termasuk 13 orang dari kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di dekat Tokyo awal tahun ini. (caca)