JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Billy Syahputra harus berurusan dengan polisi setelah menjual mobil mewahnya ke salah satu petinggi DNA Pro, Steven Richard. Mobil Alphard berwarna hitam itu dijual adik Olga Syahputra sebesar Rp 1 miliar.
Kaget begitu yang dirasakan Billy saat namanya masuk dalam daftar selebritis yang akan diperiksa terkait kasus robot trading DNA Pro. Padahal pemilik nama asli Jhoni Rhoma Iskandar hanya melakukan transaksi jual beli dengan Steven Richard tanpa ada embel-embel kerjasama apapun dengan DNA Pro.
Kendati demikian Billy Syahputra mencoba menyikapi masalah ini dengan kepala dingin. Menurutnya, dalam kehidupan manusia pasti akan menemui masalah dan inilah masalah yang tengah mewarnai kehidupannya.
- DNA Pro : Setelah Igun, Virzha, Ello, Rizki Billar, Billy Syahputra dan DJ Una Diperiksa Bareskrim Polri
- Red Notice Polri Buru Tiga Tersangka DNA Pro
“Inilah hidup ya. Namanya hidup pasti ada permasalahan,” ujar Billy usai pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (28/4/2022).
Billy Syahputra juga meyakini setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Tinggal bagaimana bisa menyikapi masalah tersebut dengan tenang agar semua bisa diselesaikan secara baik-baik dan mudah diselasaikan.
“Gue berpikir positif bahwa ini ujian. Ini lah hidup setiap manusia, pasti ada permasalahan dan diselesaikan baik-baik. Alhamdulillah lancar-lancar saja, baik-baik saja,” kata adik mendiang Olga Syahputra ini.
Terkait permasalahannya, Billy Syahputra menegaskan kenal dengan Steven Richard hanya sebatas jual beli mobilnya saja. Tidak ada kerjasama apapun selain tansaksi jual beli dengan Steven Richard yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus DNA Pro.
“Seingat saya (harganya) Rp1 miliar dan itu sudah dimintai keterangan semua. Billy sudah menyampaikan bagaimana awal mulanya menjual mobil Alphard-nya itu,” Fachmi Bachmid kuasa hukum Billy.
Tidak ada penyitaan atau pengembalian uang transaksi jual beli yang diterima Billy Syahputra. Polisi akan menyita mobil Alphard yang telah menjadi milik Steven Richard yang dibelinya dari Billy dengan uang tunai Rp 1 Miliar.
“Kan ada mobilnya dia sita. Jadi yang disita adalah mobilnya. Karena ini terjadi transaksi dan di dalam hukum keperdataan, jual beli benda bergerak itu adalah karena sudah terjadi penyerahan itu sudah Sah,” kata Fahmi di Bareskrim Polri, usai pemeriksaan. (caca/l6)
