Gubernur BI, Agus Martowardojo meyakinkan hal tersebut indikatornya dengan membaiknya perekonomian global. Selain membaiknya perekonomian Indonesia sendiri dengan inflasi yang berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
“Saya mengatakan secara umum beberapa indikator Indonesia menunjukan kondisi lebih baik, nilai tukar akan lebih baik tahun depan,” ujar Agus usai penyerahan pengawasan perbankan ke OJK di kantornya, kemarin.
Rupiah terus merosot sampai ke level Rp12 ribu per dolar akibat tekanan global. Rupiah merosot akibat tekanan ekonomi global.
Dalam laporan bulan November, BI menyebutkan nilai tukar rupiah masih dalam tekanan. Secara point to point, nilai tukar rupiah melemah sebesar 5,77% (mtm) menjadi Rp11.963 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 2,42% (mtm) menjadi Rp11.624 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar tersebut terutama dipicu sentimen negatif pelaku pasar terhadap rencana pengurangan stimulus moneter AS (tapering-off) serta pengaruh defisit transaksi berjalan Indonesia. Bank Indonesia menilai pelemahan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang negara-negara kawasan.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali.
Sementara pada penutupan selasa malam, kurs tengah rupiah terhadap dolar menguar ke Rp12.189 per US$ dari kemarin di Rp12.270 per US$. (eka)