JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Perbaikan jembatan dengan menggunakan Metode Konstruksi Precase, terbukti lebih cepat dalam memperbaiki pembangunan jalan. Hanya menghabiskan waktu 1 bulan dari biasanya 3 bulan.
Dengan demikian kemacetan yang sering terjadi di jalur Pantura bakal dapat terurai ketika jembatan masa perbaikannya sudah selesai dikerjakan secara cepat.
Hal ini disampaikan Dirjen Bina Marga Kemenpu Joko Murjanto saat melakukan inspeksi jalan dan jembatan Bandengan di Cirebon, Jawa Barat, hari ini, Rabu (24/4/2013).
Menurut Joko, perbaikan konstruksi precase lebih praktis, cepat dan kuat, untuk kondisi lalu lintas yang sangat padat.
“Kalau metode konvensional dengan pengecoran ditempat butuh waktu 28 hari per satu bagian selama 3 bulan, sedangkan precase hanya satu bulan saja,” katanya.
Joko menambahkan di Jawa Barat ada 7 jembatan yang harus diperbaiki. Sedangkan di Jawa Tengah ada 4 jembatan termasuk jembatan Pemali, Brebes
“Kerusakan yang terjadi pada jembatan Pemali dan Sipait karena lantai ortotropic tidak berfungsi dengan sempurna sehingga lapis aspal sering lepas juga las antar plat baja cepat aus dan pelat bergetar ketika kendaraan melintas,” ujarnya.
Ditjen Bina Marga Kemenpu, menganggarkan Rp1 triliun untuk perbaikan jalur pantura sepanjang 1.341 km.
Kondisi jalan di jalur ini 46% kondisi baik, 51% kondisi rusak ringan, dan 2,41% atau 28 km jalan dalam kondisi rusak berat berat.
Jalur pantura termasuk paling padat lalu lintas hariannya (LHR) yaitu 45 ribu kendaraan rata-rata setiap hari.
Joko Murjanto mengatakan 80% kegiatan ekonomi terkonsentrasi di jalur Pantura dengan tujuan akhir ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
“Untuk mengurangi beban lalu lintas Pantura, maka penanganannya harus ada pendistribusian beban ke jalan tol, jalur kereta api, dan lewat laut,” pungkasnya. (KUZ)