JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan memberikan setengah dosis vaksin COVID-19 Moderna kepada beberapa orang untuk mempercepat vaksinasi, kata seorang pejabat federal pada hari Minggu (3/1/2020).
Moncef Slaoui, kepala Operation Warp Speed, program vaksin federal, mengatakan di “Face the Nation” CBS bahwa para pejabat sedang berbicara dengan Moderna dan Food and Drug Administration tentang gagasan tersebut. Vaksin Moderna membutuhkan dua suntikan.
- Ini 14 Negara Nihil Meninggal Karena Covid-19
- Kongres AS Setuju Dana Covid-19
- Jurnalis Zhang Zhan Dipenjara 4 Tahun Usai Meliput Virus Corona di Wuhan
“Kami tahu bahwa untuk vaksin Moderna, memberikan setengah dari dosis kepada orang-orang yang berusia antara 18 dan 55, dua dosis, setengah dosis, yang berarti secara tepat mencapai tujuan imunisasi dua kali lipat jumlah orang dengan dosis yang kami miliki, Kata Slaoui.
“Kami tahu itu menginduksi respon imun yang identik” dengan dosis penuh, tambahnya.
Moderna dan FDA tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan telah memberikan 4.225.756 dosis pertama vaksin COVID-19 di negara itu pada Sabtu pagi dan mendistribusikan 13.071.925 dosis.
AS juga telah menyetujui vaksin dari Pfizer, yang seperti Moderna membutuhkan dua suntikan. Vaksinasi telah jauh dari target awal, karena para pejabat mengharapkan 20 juta orang divaksinasi pada akhir tahun 2020.
Slaoui mengaku optimistis vaksinasi akan terus dipercepat. Dia menolak saran bahwa para pejabat harus memprioritaskan memberikan lebih banyak orang satu suntikan, daripada menahan dosis untuk suntikan kedua, dengan mengatakan bahwa memotong setengah dosis vaksin Moderna adalah “pendekatan yang lebih bertanggung jawab yang akan didasarkan pada fakta dan data.”
Slaoui mengatakan kemungkinan tidak akan diketahui sampai akhir musim semi apakah orang yang divaksinasi masih dapat menyebarkan penyakit kepada orang lain. (reuters/oca)