JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Pabrikan pesawat Eropa Airbus mengatakan akan stop produksi pesawat tipe A380 “superjumbo”, pesawat penumpang terbesar di dunia.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan akan melakukan pengiriman pesawat terakhir pada tahun 2021.
Keputusan itu muncul setelah maskapai Emirates, pelanggan terbesar A380, mengurangi pesanannya. Pesawat yang mahal telah berjuang untuk bersaing dengan model yang lebih efisien dan lebih kecil.
Apa yang dikatakan Airbus tentang keputusan itu?
Dalam sebuah pernyataan Kamis (14/2/2019), Airbus mengatakan Emirates akan mengurangi buku pesanan A380 dari 162 menjadi 123 pesawat.
‘Sebagai hasil dari keputusan ini kami tidak memiliki jaminan A380 yang substansial dan karenanya tidak ada dasar untuk mempertahankan produksi, terlepas dari semua upaya penjualan kami dengan maskapai lain dalam beberapa tahun terakhir. Ini mengarah pada akhir pengiriman A380 pada tahun 2021’, kata kepala eksekutif Airbus Tom Enders.
‘Penumpang di seluruh dunia suka terbang dengan pesawat besar ini. Karena itu, pengumuman hari ini sangat menyakitkan bagi kami dan komunitas A380 di seluruh dunia’, jelasnya.
Mengapa Airbus A380 gagal?
Raksasa kedirgantaraan itu mengatakan dampak dari keputusan itu “sebagian besar tertanam” dalam hasil 2018 perusahaan, yang menunjukkan laba bersih untuk 2018 € 3bn (£ 2,6 miliar) naik hampir 30% dari tahun sebelumnya.
Airbus mengatakan akan mengirimkan antara 880 dan 890 pesawat komersial baru tahun ini.
Ini pastinya, jika stop produksi 380, ribuan karyawannya juga akan kena PHK. (linda)