
CIN- Kementerian Perindustrian dengan tegas menyatakan bahwa PT Inalum yang separuh sahamnya dimiliki Jepang bakal di ambil alih oleh pemerintah pada 31 Oktober 2013 nanti.
Saat ini pemeintah melalui Kementerian Perindustrian sedang menyiapkan proposal perhitungan nilai aset perusahaan yang sejak tahun 1975 berdiri.
“Kita sedang menyiapkan semua keperluan untuk mengambil alih kepemilikan Inalum,†kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Ansari Bukhari di Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Menurut Ansari ada ketidaksamaan nilai aset yang membuat perundingan ini dirasa bakal berlangsung molor.
“Pihak Jepang menghitung nilai asset yang harus dibayarkan Indonesia berjumlah US$700 juta, sementara dari penghitungan kita jumlahnya antara US$500 juta hingga US$600 juta, gak lebih dari US$700 juta lah,†ungkapnya.
Namun dalam perjalannanya nanti kata Ansari, jika pada saatnya (31 Oktober 2013) masih ditemukan ketidaksamaan hasil audit, perjanjian dengan Jepang tetap berakhir. Dan akan ada proses lanjutan.
“Dalam proses lanjutan tersebut (setelah Master Aggrement berakhir), Indonesia sepenuhnya akan menerima hasil dari Inalum secara utuh, tidak ada lagi pembagian hasil dengan Jepang,†katanya.
Untuk itu lanjutnya, saat ini Kemenperin sedang mengajukan surat kepada Menteri Keuangan agar Otorita Asahan diperpanjang masa kerjanya hingga satu tahun kedepan, “Namun surat tersebut belum mendapat persetujuan,†katanya. (iskandar)