
CIN- Pemerintah menargetkan dalam 10 tahun kedepan atau 2023 Indonesia mampu memenuhi 5 persen kebutuhan dunia akan tekstil dan produk tekstil (TPT).
“Saat ini kita baru mempu memenuhi 1,8% kebutuhan produk TPT dunia dengan total ekspor pada tahun lalu mencapai US$12,46 miliar,†kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Saat ini lanjutnya, industri TPT nasional perlu meningkatkan daya saing serta mengoptimalkan eksistensinya di pasar internasional mengingat beberapa tahun terakhir muncul negara yang menjadi kompetitor.
“Kami akan mengupayakan optimalisasi pasar-pasar tujuan ekspor baru, khususnya dengan negara-negara dari kawasan Eropa. Serta industri tekstil akan difasilitasi dalam keikutsertaan pada event pameran Internasional,†tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan (API) Ade Sudrajat mengatakan, Indonesia bisa saja memenuhi kebutuhan dunia akan TPT lebih tinggi lagi, asalkan berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah mendukung kinerja sektor TPT.
Namun lanjutnya, dengan berbagai hambatan yang dialami sektor TPT pada tahun ini seperti kenaikan TTL, BBM dan upah buruh target yang diharapkan tersebut akan memerlukan waktu yang lebih panjang.
“Untuk tahun ini kami memprediksi ekspor TPT akan sama dengan tahun lalu,” ungkapnya. (iskandar)