JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Meski dibagikan jatah 500 eksampelar Al Quran oleh Kementerian Agama, tapi anggota Komisi VIII DPR tidak tahu harga per eksampelarnya lho?
Alasannya sederhana. Karena harganya rupanya tidak dibahas dalam rapat anggaran pada waktu itu. Maka wakil rakyat mengklaim tak tahu harganya. “Tragis”.
“Kalau memang Alquran yang dibagikan ada kaitan dengan kasusnya Pak Zul, tentunya harus disepakati dulu apa solusinya. Bisa juga dibalikin. Ini kita bicarakan antara komisi,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Chairunisa Radhi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/7/2012).
Menurutnya Komisi VIII menyetujui kenaikan anggaran pengadaan Alquran 2011-2012 lantraran Kementerian Agama akan mencetak 2 juta Alquran setahun. Yang bisa dipenuhi baru 60 ribu per tahun.
“Karena mau dibagi ke daerah terpencil dan miskin. Itu ide yang baik agar umat Islam membaca kitab sucinya,” kata Chairunisa. Pada 2012, DPR menyetuji anggaran Rp55 miliar dari Rp70 miliar yang diajukan.
Seperti diketahui, kasus dugaan korupsi Al Quran diduga melibatkan anggota Komisi VIII DPR RI, Zulkarnaen Djabar dari Fraksi Partai Golkar, merugikan negara Rp35 miliar. Zulkarnaen Djabar kini tersangka oleh KPK. (adams/mt)
