JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Penjualan mobil-mobil Jepang di Korea Selatan turun tajam bulan lalu karena perang perdagangan kedua negara yang memprovokasi reaksi konsumen.
Data industri menunjukkan penjualan Toyota anjlok 32% dari tahun 2018, penjualan Honda turun 34%.
Warga Korea Selatan memboikot barang-barang Jepang setelah Tokyo memperketat pembatasan ekspor di negara itu pada Juli.
Perselisihan itu meningkat minggu lalu ketika Jepang mengatakan akan menjatuhkan Korea Selatan dari daftar mitra dagang tepercaya.
Langkah Jepang menyerang Korea Selatan dari apa yang disebut “daftar putih” disambut dengan kemarahan dan ancaman pembalasan.
Tokyo telah memperketat kontrol pada ekspor utama ke Korea Selatan, memicu kekhawatiran risiko di sektor elektronik global.
Pada Senin (5/8/2019), pemerintah Korea Selatan menguraikan rencana untuk berinvestasi $ 6,5 miliar (£ 5,3 miliar) dan mencoba mengembangkan produk dan bahan yang saat ini dibeli dari Jepang.
“Kami ingin mengubah krisis menjadi peluang bagi industri material, suku cadang, dan peralatan,” kata menteri industri Korea Selatan Sung Yun-mo kepada wartawan.
Namun langkah – yang Tokyo katakan didasarkan pada masalah keamanan nasional – telah mendorong Korea Selatan memboikot produk dan layanan Jepang termasuk mobil, bir, dan perjalanan wisata.
“Kunjungan showroom menurun sementara konsumen menunda kontrak penandatanganan,” kata seorang pejabat Honda Korea kepada Reuters, setelah rilis data penjualan Juli dari Asosiasi Pemasok & Distributor Mobil Korea. (caca)