JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- “Family Biotechnology Co.,Ltd.-China) di Restoran Nelayan Ancol Lodan, Jakarta Utara. Pada kesempatan yang berbahagia ini, terlebih dahulu saya ingin menyampaikan penghargaan untuk PT Tong Heng Invesment Indonesia yang telah turut berkontribusi dalam meningkatkan devisa ekspor nasional Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, mengawali sambutannya dibacakan Plh Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kemendag RI, Veri Anggrijono pada pelepasan ekspor 10 ton Sarang Burung Walet, Jumat (19/7/2019).
“Salah satu mandat Presiden RI (Joko Widodo) kepada Kementerian Perdagangan adalah untuk meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan. Saat ini Menteri Perdagangan melakukan kunjungan kerja ke Beijing dan Shanghai Tiongkok 17-23 Juli 2019, dalam rangka untuk melobi pemerintah China dan dalam hal ini GACC (General Administration of Custom China) untuk dapat lebih membuka dan memudahkan ekspor Sarang Burung Walet Indonesia masuk ke China,” tambahnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa ekspor Indonesia tumbuh sebesar 6,62% di tahun 2018 menjadi US$ 180 Milyar. Ekspor Non Migas Indonesia selama 5 (lima) tahun yaitu 2014 s/d 2018 menunjukkan trend positif 3,76%. Pada tahun 2019 sampai dengan bulan April ekspor Non Migas Indonesia sebesar US$ 49 Miliar turun sebesar 8,54% dari tahun 2018 pada periode yang sama sebesar US$ 53,55 Miliar.
- Tiongkok Butuh 2000 Ton Sarang Burung Walet
- Mendag Lepas Ekspor Sarang Burung Walet 10 Ton ke Tiongkok

Bahwa produk sarang burung walet menjadi primadona di pasar Tiongkok, dikarenakan sarang burung walet dianggap memiliki khasiat tertentu yang menjadi kepercayaan masyarakat Tiongkok. Hal ini menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan ekspor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.
Ekspor sarang burung walet selama 5 (lima) tahun yaitu 2014 s/d 2018 menunjukkan trend positif 30,62%. Pada tahun 2019 sampai dengan bulan April ekspor sarang burung walet Indonesia sebesar US$ 87,71 Juta turun sebesar 8,25% dari tahun 2018 pada periode yang sama sebesar US$ 95,60 Juta.
Republik Rakyat China (RRC) merupakan negara tujuan utama ekspor sarang burung walet Indonesia pada tahun 2018 dengan total ekspor sebesar US$ 139,82 Juta. Adapun ekspor sarang burung walet tahun 2019 hingga bulan April sebesar US$ 40,18 Juta turun sebesar 9,58% dari tahun 2018 pada periode yang sama sebesar US$ 44,43 Juta. Dan untuk volume ekspor sarang burung walet tahun 2019 hingga bulan April sebesar 21,32 Ton naik sebesar 6,56% dari tahun 2018 pada periode yang sama sebesar 20 Ton.
Menurutnya, tidak lah mudah sarang burung walet Indonesia dapat masuk kembali ke pasar Tiongkok, dikarenakan perlu beberapa tahun hingga dapat ditanda tangani Protokol Persyaratan Higenitas, Karantina dan Pemeriksaan untuk Importasi Produk Sarang Burung Walet dari Indonesia ke China.
Dan hingga saat ini sebanyak 21 perusahaan telah mendapat sertifikasi oleh Certification and Accreditation Administration of the People’s Republic of China (CNCA) China sehingga dapat melakukan ekspor ke China. PT Tong Heng Invesment Indonesia adalah salah satu perusahaan investasi asing di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi oleh CNCA.
Pada kesempatan ini, kita menyaksikan penandatanganan kontrak ekspor sarang burung walet antara PT Tong Heng Invesm,ent Indonesia dengan Bird’s Nest Diary (Quanzhou Yuyan Family Biotechnology Co.,Ltd.-China) sebanyak 10 Ton.
“Ini merupakan langkah awal untuk dapat lebih meningkatkan ekspor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok,” jelasnya.
Pemerintah terus mengupayakan peningkatan akses pasar Internasional dengan melakukan lobi-lobi, pameran-pameran dan misi dagang di negara tujuan ekspor, dalam rangka mensukseskan program hilirisasi nasional dan peningkatan ekspor bernilai tambah. Kementerian Perdagangan, khususnya melalui Atase Perdagangan dan ITPC siap membantu dan memfasilitasi para eksportir untuk memperluas pasar ekspornya di berbagai negara.
“Mengakhiri sambutan ini, saya ucapkan selamat kepada PT Tong Heng Invesment Indonesia atas penandatangan kontrak ini, semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk mulai memajukan ekspor sarang burung walet Indonesia,” pungkasnya. (olo)